Kamis, 24 Desember 2009

Konsolidasi Organisasi

Subang, Jum'at (18/12/2009)
Pengurus DPD LDII Kab. Subang melakukan konsolidasi Organisasi dengan Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Subang yang diwakili Ketua dan Sekretaris masing-masing tingkatan. Dalam kesempatan tersebut Ketua DPD LDII Kab. Subang Drs. Agus Samsudin dalam sambutannya memaparkan Rencana Strategis Organisasi LDII Kabupaten Subang ditahun 2010, dalam acara tersebut disisipkan pula materi pembekalan Organsisi berupa kesekretariatan dan pemahaman organisasi.

Acara tersebut dihadiri lebih kurang 120 orang, yang terdiri dari jajaran pengurus DPD LDII Kab. Subang serta perwakilan dari pengurus PC dan PAC se-Kabupaten Subang. Berikut dokumentasi dalam kegiatan tersebut.


Selengkapnya...


Kamis, 03 Desember 2009

Kegiatan Idul Adha 1430 H

Dalam rangka peningkatan amalan khususnya di Hari Raya Idul Adha, Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia ( LDII ) Legon Kulon, telah melakukan kegiatan penyembelihan hewan qurban berupa satu ekor sapi dan satu ekor kambing. Kegiatan berpusat di Masjid Al-Muttaqin, yang beralamat di Desa Karang Mulya RT 11 RW 3 dan dilaksanakan warga LDII dibantu oleh masyarakat sekitar. Pembagian daging kepada masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, serta para aparat yang terdekat sampai radius 500 meter dari masjid, masyarakat kelihatan gembira sekali dengan menerima daging yang diberi satu tahun sekali itu.

Pelaksanaan Sholat Id pun berjalan dengan lancar, yang bertindak sebagai Khotib adalah Ustad Agus Sitorus. Mudah-mudahan untuk tahun depan hewan yang diqurbankan lebih meningkat dan lebih banyak, demikian disampaikan oleh Ketua PC LDII Legon Kulan, Bapak Warno.





Selengkapnya...


Rabu, 25 November 2009

Jutaan Jamaah Calhaj Bergerak ke Arafah

Makkah - Sekitar 3 juta orang jamaah calon haji (calhaj) yang berada di kota Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, mulai bergerak menuju Arafah untuk melakukan wukuf dari Masjidil Haram. Mereka menuju Arafah secara bergelombang, baik berjalan kaki maupun menumpang kendaraan.

Jamaah calon haji terlihat berbondong-bondong dengan berjalan kaki menuju Arafah di kawasan Aziziah, Makkah, Rabu (25/11/2009) pagi waktu setempat. Akibatnya aparat kepolisian menutup jalan raya dan melarang semua kendaraan masuk ke jalanan.

Sedangkan jamaah yang menumpang kendaraan berangkat melalui kawasan Aziziah, Syisha dan terowongan Malik Fahad yang langsung tembus menuju Mina.

Sampai saat ini, cuaca di Makkah terlihat tertutup awan, bahkan di Jeddah dikabarkan hujan sangat lebat.

Sebelumnya, jamaah calhaj sejak Selasa (24/11/2009) pagi kemarin hingga malam juga telah bergerak menuju Arafah. Mereka ingin melakukan sunnah Tarwiyah, yaitu melakukan jalan kaki atau menggunakan kendaraan yang akan singgah terlebih dahulu di Mina, sebelum Wukuf di Arafah.

Sedangkan bagi jamaah calhaj Indonesia akan mulai bergerak menuju Arafah usai Salat Zuhur siang ini. Namun, banyak juga yang melakukan Tarwiyah.
(sumber: Detik.Com)
Selengkapnya...


Pasca Hujan Lebat dan Angin Kencang, Kondisi Tenda Jamaah RI Utuh

Makkah - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyatakan kondisi perkemahan bagi jamaah calon haji di Arafah saat ini relatif aman. Hanya saja, setelah hujan lebat di wilayah Arab Saudi itu, banyak tenda dan karpet yang basah.

"Selama ini, tidak pernah terjadi wukuf di Arafah hujan. Kalaupun hujan, tidak saat digunakan untuk wukuf. Oleh karena itu, Muassasah yang menyelenggarakan kegiatan di Arafah tidak siap menghadapi hujan ini. Mereka tidak siap mengganti karpet yang baru," kata Kepala Satuan Operasional Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Satop Armina) Abu Haris kepada wartawan Media Center Haji, Makkah, Rabu (25/11/2009).

Untuk itu, Abu Haris menyarankan, agar jamaah calon haji bisa menggunakan tikar rangkap yang terbuat dari plastik agar tidak terkena karpet basah. Dia juga menegaskan, tidak ada tenda yang roboh tertiup angin, namun yang ada kuyup dan keberatan terkena air.

Abu Haris juga sebelumnya mengatakan telah mengintruksikan kepada petugas haji untuk kembali mendorong atau menggerakan jamaah calon haji ke Arafah.

"Begitu hujan reda, jemaah kita dorong untuk kembali meneruskan perjalanan masuk ke Arafah. Sebab, ini jalan satu-satunya agar jemaah tidak terlambat mengikuti wukuf," pungkasnya.

(sumber: detik.com)

Selengkapnya...


Senin, 09 November 2009

Ucapan Selamat untuk SBY - Boediono

Keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengucapkan selamat atas dilantiknya Dr.H.Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Republik Indonesia dan Prof.Dr.Boediono, M.Ec. sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia bersama Jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II masa bakti 2009-2014.

Teriring doa semoga Alloh Subhanahu Wata’ala melimpahkan petunjuk, lindungan dan bimbinganNya dalam mewujudkan Indonesia yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. Hormat kami Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Prof.Dr.Ir.KH.Abdullah Syam, M.Sc sebagai Ketua Umum. Sekretariat: Jl.tawakal IX No.13-15, Telp.021-5605851, 5682232; Fax:021-5633197, Jakarta Pusat 11440.






Selengkapnya...


Kamis, 05 November 2009

Sebanyak 444 dari 1.131 Orang Calon Jemaah Haji Kab. Subang Diberangkatkan

(Diskominfo, Subang)


Sebanyak 444 dari 1.131 orang calon jemaah haji Kab. Subang musim haji tahun 2009M/1430 H yang termasuk dalam kelompok terbang (kloter) 34, Selasa(3/11) diberangkatkan ke Tanah Suci, Mekkah. Adapun sisanya yaitu sebanyak 444 yang tergabung dalam kloter 63 diberangkatkan pada tanggal 13 November 2009 pukul 13.00 WIB dan sebanyak 243 calon jemaah haji tergabung dalam kloter 68 akan diberangkatkan 15 November 2009 pukul 03.00 WIB. Tempat pemberangkatan calon jemaah haji Kab. Subang tersebut dipusatkan di Asrama Haji Kab. Subang, Komplek Islamic Centre, Jl. Arief Rachman Hakim Subang.



Kepala Kantor Departemen Agama Kab. Subang Drs. H. Moh. Musa, M.Si saat melepas rombongan calon jemaah haji kloter 34, mengatakan, pada pemberangkatan kloter 34, diberangkatkan 444 orang ditambah 6 orang petugas dengan menggunakan kendaraan bus. Lebih lanjut Musa mengatakan, sebelum diberangkatkan ke tanah suci Mekah, calon jemaah haji akan diberangkatkan menuju Asrama Haji Bekasi terlebih dahulu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bagian Sosial Setda Kab. Subang mewakili Bupati Subang menyampaikan ucapan selamat jalan kepada calon jemaah haji. ”Selamat jalan, semoga selamat di perjalanan dan tiba di tanah air bisa menjadi haji yang Mabrur,” ungkapnya. (Dri)
(sumber:http://subang.go.id)


Selengkapnya...


Rabu, 14 Oktober 2009

Swiss Jelaskan Prakarsa Pelarangan Menara Masjid

Jakarta (ANTARA News) -Rabu, 14 Oktober 2009 
Duta Besar Swiss untuk Indonesia Bernardino Regazzoni berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Rabu, guna menjelaskan soal prakarsa pelarangan pembangunan menara masjid yang diajukan oleh sebagian warga negaranya.


Kepada jajaran PBNU yang menerimanya, termasuk Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Regazzoni menjelaskan, prakarsa tersebut diajukan oleh komite independen yang mewakili berbagai partai politik dan ditandatangani oleh 113.540 orang.

Meski pengajuan prakarsa dilakukan sejak 8 Juli 2008, keputusan baru akan diambil pada 29 November mendatang melalui mekanisme voting atau pemungutan suara.

Menurut Regazzoni, pemerintah dan parlemen menentang keberadaan prakarsa tersebut, namun karena memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang setempat, yakni prakarsa akan ditindaklanjuti jika ditandatangani minimal 100 ribu orang, maka voting tetap harus dilakukan.

Pemerintah dan parlemen sendiri, lanjutnya, merekomendasikan kepada pemilik hak suara agar menentang prakarsa tersebut.

"Pemerintah Swiss percaya bahwa pelarangan pembangunan menara merupakan larangan yang tak dapat diterima bagi komunitas muslim untuk menjalankan keyakinan agamanya," katanya.

Dewan Federal dan parlemen bahkan meminta dilakukan dialog yang didasarkan pada sikap saling menghormati untuk mempromosikan saling pengertian antaragama yang berbeda dan integrasi mereka di Swiss.

Dukungan terhadap kebebasan membuat menara masjid juga datang dari masyarakat Yahudi dan Kristen yang tergabung dalam The Swiss Council of Religions (SCR) seperti dalam siaran pers yang mereka sebarluaskan pada awal September 2009. SCR menuntut adanya integrasi, bukan pengucilan bagi komunitas beragama.

SCR berpendapat prakarsa itu merupakan wujud dari kekhawatiran dan ketakutan terhadap muslim. Perbedaan pandangan yang ada saat ini harus disikapi dengan serius agar tidak mengganggu hak kebebasan beragama yang merupakan hak dasar universal.

Jumlah muslim di Swiss diperkirakan mencapai 350-400 ribu jiwa, mayoritas berasal dari Eropa Tenggara dan Turki. Mereka memiliki sekitar 150 pusat kebudayaan dan jamaah, serta sekitar 100 masjid atau tempat ibadah lainnya.

Selama ini, mayoritas dari komunitas muslim tersebut terintegrasi dengan baik dengan masyarakat Swiss lainnya. Hubungan antara muslim dan non-muslim pun berjalan dengan damai.



Selengkapnya...


Rabu, 30 September 2009

Keutamaan Puasa Syawal

Setelah sebulan kita menunaikan ibadah puasa Ramadhan, maka disunahkan bagi muslim muslimah untuk menyempurnakan dengan puasa sunah di bulan Syawal. Pada bulan Syawal ini, jika kita berpuasa sunah selama enam hari akan mendapatkan pahala seperti puasa selama satu tahun.

Hadits Riwayat Muslim menyebutkan bahwa :


Rosululloh SAW bersabda : “Barang siapa puasa Romadhon kemudian dia mengikutkan puasa sunah enam hari pada bulan Syawal maka pahalanya seperti puasa satu tahun”.

Dimana enam hari tersebut boleh dikerjakan secara berturut-turut atau diselang seling asal masih dalam bulan Syawal. Untuk itu marilah segera mengerjakan puasa sunah yang sangat luar biasa pahalanya ini.
Selengkapnya...


DESA MANDIRI GOTONG ROYONG



DESA MANDIRI GOTONG ROYONG
Oleh : Mang Eep Hidayat
            Desa adalah unit negara terkecil dan mengandung berbagai kebutuhan layaknya sebuah negara untuk menyejahterakan masyarakatnya. Desa membutuhkan kekuatan dan kesinambungan Ipoleksosbudhankamrata. Oleh karena itu, tidak ada sebuah negara dikatakan sejahtera, apa bila masyarakat desanya tidak sejahtera.
            Atas pentingnya posisi desa dalam sebuah Negara dan Daerah sebagai penentu kemajuan Daerah dan Negara, maka Pemda Kabupaten Subang berkepentingan besar untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat desa dalam berbagai bidang pembangunan dengan memfokuskan pembangunan pada penumbuhkembangan desa sesuai dengan arah dan kebijakan pembangunan yang tepat dan benar.
            Upaya Pemda Subang untuk memfokuskan pembangunan desa diistilahkan dengan program “Desa Mandiri Gotong Royong” sebagai penjabaran lebih lanjut dari “Rakyat Subang Gotong Royong Subang Maju” yang merupakan sosialisasi penggalian kembali terhadap nilai-nilai semangat gotong royong.

            Apa dan bagaimana Desa Mandiri Gotong Royong sengaja tidak dituliskan dalam konsepsi ilmiah layaknya sebuah konsep Pemerintah yang selalu disuguhkan kepada khalayak, melainkan ditulis bak sebuah prosa untuk lebih menjelaskan sebuah “nirwana” desa yang diharapkan oleh semua masyarakat yang mencintai bangsanya, tetapi tentu saja tidak meninggalkan detil eksistensi apa yang disebut dengan desa :
            Al kisah tentang sebuah desa yang berada di Kabupaten Lembah Surgawi, bernama Desa Raharja, suatu desa yang aman tentram kertaraharja, repeh, rapih, gemah ripah loh jinawi, sehat lahir dan batin.
            Desa itu dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih langsung oleh rakyat bernama Eep Hidayat, biasa dipanggil Mang Eep. Beban Pak Kades setelah terpilih tidak begitu berat disebabkan kesadaran politik masyarakat di Desa Raharja cukup baik, Panitia Pilkades tidak memungut biaya yang besar kepada para Calon Kades dan masyarakat pun tidak biasa menerima materi dari para calon kades, yang dilihat oleh masyarakat adalah programnya bukan seberapa besar para calon kades memberikan materi kepada masyarakat. Bilik dan kartu suara yang digunakan juga sangat sederhana tetapi tidak mengurangi rasa khidmat masyarakat untuk memilih calon pemimpin di desa tersebut.
            Masyarakat di Desa Raharja sangat menyadari, bahwa mengapa banyak para pemimpin di desa yang berada di negara lain lupa dan meninggalkan rakyatnya setelah terpilih menjadi pemimpin, hal itu salah satunya disebabkan dalam Pilkades rakyat dibeli putus, memilih karena diberi sesuatu bukan atas dasar program dan keikhlasan untuk membangun desa.
Berbeda dengan para kepala desa di negara lain yang senantiasa berpenampilan formal dan kaku, Mang Eep, sang Kades, basajan saja, sehari-hari senantiasa memakai pakaian tradisional, kampret dan iket sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya bangsa yang semakin hari semakin ditinggalkan oleh masyarakat.
            Memakai pakaian seperti itu mulanya tidak cukup mudah di sebuah desa yang sudah terpengaruh oleh kekuatan budaya barat, dibilang kampungan, cepot, dan sebutan lain yang tidak mengenakkan diri. Namun lambat laun masyarakat mulai menyadari akan arti penting penghormatan dan pelestarian terhadap nilai-nilai budaya, karena sesungguhnya budaya mendapat tempat terhormat dalam konstitusi negara, karenanya, barang siapa yang melecehkan budaya bangsa maka sama dengan menghina jati diri bangsanya sendiri.
            Kampret dan iket mulai banyak dikenakan masyarakat, bahkan para pemuka agama pun mulai bangga memakai pakaian asli desa tersebut. Karena hampir seluruh masyarakat memakai kampret dan iket, desa tersebut menjadi terkenal dan menarik minat masyarakat dari desa lain dan bahkan negara lain untuk berkunjung ke Desa Raharja.
            Di Sekolah Dasar, TK, TPA, dan TKA serta Madratsah yang ada di desa tersebut menggunakan pakaian kampret dan iket sebagai salah satu pakaian seragam sekolah. Maka jadilah Desa Raharja sebagai desa yang berwawasan budaya dan tradisi yang tidak menyimpang dari kaidah keagamaan.
            Melihat kekompakkan masyarakat di Desa Raharja, sepertinya seluruh masyarakat di desa tersebut ingin mengatakan kepada Indonesia :
Indonesia
Kami jati dirimu
Engkau tidak akan sirna
dan tidak akan hilang selama ada kami
Indonesia
Tegaklah Engkau berdiri dengan kibaran Merah Putihmu
Yang gagah
Yang berani
Yang suci
Karena kami masih ada dan akan selalu ada!
           Suasana tradisisional yang kuat bukan berarti primitif sehingga Desa Raharja terbelakang, sebaliknya Desa Raharja merupakan desa yang maju dalam berbagai bidang pembangunan. Pembentukan karakter masyarakat yang dilakukan oleh sang Kades beserta seluruh stake holder pembangunan di Desa Raharja membuahkan masyarakat yang kuat dalam persatuan dan yang bersatu menjadi kekuatan.
           Masyarakat di Desa Raharja terikat menjadi satu dalam pemikiran, satu dalam wawasan, dan satu dalam perasaan, seorang sakit seluruh merasakan kepahitan, bahu membahu dan tolong menolong menjadi ciri mandiri masyarakat di Desa Raharja.
           Pada suatu hari Bupati Kabupaten Lembah Surgawi, Drs. Ojang Sohandi, Msi yang biasa dipanggil Kang Ojang, berkunjung ke Desa Raharja untuk mengetahui lebih dekat cerita orang tentang kemandirian masyarakat di Desa Raharja yang sudah menjadi buah bibir masyarakat di Kabupaten Lembah Surgawi bahkan kabarnya sudah sampai ke Istana Negara. Pak Ojang, sang Bupati terkagum-kagum ketika melihat suasana tradisional masyarakatnya, dan lebih terkagum-kagum ketika mendengar sambutan sang Kades yang memaparkan data kependudukan dan data-data lainnya sehingga jelas gambaran keadaan Desa Raharja.
           Sang Kades mengetahui pasti tentang berapa jumlah warganya yang lanjut usia, belum mendapat pekerjaan, yang cacat, pedagang, pegawai, dan bahkan jumlah rumah, jumlah industri rumah, dan lain-lain data tentang Desa Raharja. Menurut sang Kades, pendataan dilakukan setiap tahun, sehingga apa bila ada warga pendatang segera diketahui dan langsung dipanggil agar melaporkan maksud dan tujuan datang ke Desa Raharja, apa bila sudah jelas pekerjaanya diperbolehkan tinggal di Desa Raharja, sebaliknya apa bila mencari pekerjaan, sang Kades memperbolehkan menetap selama dua minggu sampai mendapat pekerjaan. Apa bila dalam waktu tersebut belum juga mendapat pekerjaan, maka dipersilakan untuk pulang ke kampung halamannya, biasanya diberikan sumbangan yang dikeluarkan dari dana zakat mal atau infak shadaqah masyarakat. 
            Bupati, Kang Ojang, tersenyum ketika sang Kades bergurau, ”apa bila Pak Bupati datang menyamar ke Desa Raharja, maka akan segera ketahuan, sehingga tidak bisa dengan leluasa mengetahui kekurangan saya sebagai Kepala Desa.”
           Sang Bupati pun balas bergurau, ”saya menyamar bukan untuk mengetahui kekuranganmu wahai kadesku, melainkan untuk memberikan stimulan dana bagi Desa Raharja untuk pendataan yang desamu lakukan setiap tahun, karena keburu ketahuan maka saya tidak jadi memberikan dana tersebut.” Nampaknya keakraban sang Bupati, Kang Ojang, dengan bawahannya merupakan kunci penting semangat sang Kades untuk lebih giat dan rajin serta kreatif dalam membangun desanya.
Makan
           Program pertama Desa Raharja adalah makan, artinya setiap warga Desa Raharja tidak boleh ada yang kelaparan. Semua penduduk miskin terdata dengan sempurna, untuk kaum miskin yang masih muda dan kuat bekerja tidak diberikan sumbangan untuk makan kecuali mereka bekerja melakukan sesuatu, bisa membersihkan parit, jalan dan pekerjaan untuk kepentingan umum lainnya. Sedangkan bagi mereka yang lanjut usia dan cacat sehingga tidak bisa lagi bekerja atau bekerja bakti secara fisik, mereka ditugaskan untuk mendo’akan seluruh warga Desa Raharja agar mendapat berkah dan lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa :             Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Bukakanlah pintu cahaya agama, iman, ilmu, amal saleh, rizki, kesehatan
            Tinggikanlah derajat di sisi-Mu
Dan berikanlah berbagai kebaikan kepada kami semua, seluruh warga Desa Raharja
            Semoga seluruh warga Desa Raharja selamat, sukses dan bahagia di dunia maupun di akhirat kelak, amiin.

            Dana untuk Program Makan diambil dari zakat mal, sumbangan umat beragama, dan infaq shadaqah masyarakat serta pengumpulan beras jempitan setiap hari yang diadministrasikan dan dipertanggungjawabkan secara rapih dan benar oleh kelompok  masyarakat yang tergabung dalam Bank Amal Ibadah (KAIDAH) Desa Raharja.
Melihat kebersamaan dan gerakan KAIDAH Desa Raharja yang sangat bermanfaat, maka Bupati, Kang Ojang, memberikan stimulus setiap tahun sebanyak 1 ton beras. Semua dana yang terkumpul digunakan untuk berbagai keperluan amaliyah di luar Program Infrastruktur dengan mengutamakan Program Makan.
Kesehatan
            Setelah tidak ada satu orang pun masyarakat Desa Raharja yang kelaparan dengan Program Makannya, dilanjutkan dengan Program Kesehatan yaitu program yang sangat penting bagi kehidupan, sehat bisa bekerja, sehat bisa beraktifitas, sehat bisa mencari uang, dan sehat adalah harta yang tidak ternilai, ”dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat!”
            Setiap pagi dan sore masyarakat di Desa Raharja selalu membersihkan halaman rumahnya, dan di setiap rumah tersedia tempat sampah organik, pelastik dan kertas sehingga tidak ada sampah yang dibuang ke sungai dan ke tempat-tempat lain yang mengakibatkan sampah bertumpuk dan menimbulkan bau dan penyakit serta pemandangan yang tidak indah.
            Masyarakat di Desa tersebut mahir membuat pupuk organik untuk pertanian baik untuk penyubur tanaman maupun untuk pembasmi hama, tidak heran kalau padi, sayuran dan buah-buahan di desa tersebut menggunakan pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
            Plastik dikumpulkan setiap satu minggu sekali dan masyarakat sudah bisa memilah mana plastik yang berguna dan yang harus dimusnahkan, demikian juga untuk jenis kertas. Setelah dipilah, sampah-sampah itu dijual dan dananya digunakan untuk usaha pemuda mandiri, sebagian diberikan kepada Bank Amal Ibadah (KAIDAH) Desa Raharja untuk kegiatan sosial yang diatur oleh KAIDAH.
            Setiap satu minggu sekali diadakan kerja bakti gotong royong untuk membersihkan tempat-tempat umum, dan bila musim hujan tiba biasa diadakan gotong royong penanaman pepohonan untuk kenyamanan, keindahan, kesehatan dan kelestarian alam. Di Desa tersebut tidak ada air kotor yang tergenang dan menjadi sarang nyamuk dan tidak ada sedikit pun tempat tumbuh namuk yang biasa bertelor di genangan air bersih yang terdapat pada kaleng bekas atau barang bekas lainnya.
            Lingkungan umum dan rumah serta halamannya yang bersih dan indah membuat masyarakat menjadi sehat ditambah kesadaran ber KB, rutin datang ke Pos Yandu bagi ibu hamil dan yang mempunyai balita, mengikuti kegiatan senam mingguan dan jalan santai bulanan yang tidak hanya diikuti oleh kalangan muda mlainkan diikuti juga oleh kalangan lansia yang sehat-sehat.
            Dalam hal makanan dan minuman, masyarakat sudah menyadari bahaya makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna, mereka tidak membiasakan diri memakan makanan dan meminum minuman instan melainkan senantiasa memperhatikan makanan sehat sederhana yang mereka buat sendiri atau yang dibuat para penjaja makanan. Mereka juga mengetahui, bahwa makanan yang mengandung lemak berlebih harus selalu dihindari.
            Kebiasaan banyak meminum air putih yang sudah dimasak telah membudaya pada masyarakat Desa Raharja, sang Kades mengadakan gerakan banyak meminum air putih masak. Tentu saja mereka juga mengetahui pasti, bahwa tidak baik bagi kesehatan kalau menahan kencing karena akan mengakibatkan penyakit yang tidak ringan. Karena itu banyak minum dan tidak menahan kencing telah menjadi kebiasaan baik masyarakat di Desa Raharja.
            Kebiasaan merokok? Masyarakat Desa Raharja tidak ada satu orang pun yang mempunyai kebiasaan merokok, meraka menyadari bahwa asap rokok yang diisap akan mengakibatkan penyakit yang tidak ringan. Karena bahaya merokok diketahui persis, maka masyarakat di Desa Raharja tidak biasa mengguyonkan merokok seolah-olah bermanfaat bagi apa pun.
            Dilaporkan oleh Kepala Desa Raharja, bahwa untuk menguatkan dan mempertahankan tingginya derajat kesehatan masyarakat, maka dibentuklah Forum Masyarakat Peduli Kesehatan, ”Merekalah Pak Bupati, para relawan Desa Raharja sebagai para pahlawan kesehatan masyarakat, bekerja tanpa pamrih dan tanpa mengenal lelah, hasilnya mereka juga sehat dan kalau sehat banyak yang biasa dilakukan.”
            Karena kebiasaan memelihara kesehatan dengan baik, derajat kesehatan masyarakat meningkat dan rata-rata lama hidup menjadi lebih panjang dibandingkan desa-desa lainnya, ”wah...wah...pantas Pak Kades kelihatan fit dan masyarakatnya juga sehat-sehat, semangat lagi,” ungkap Bupati bangga dan tanyanya kepada Pak Kades, ”apakah masih ada unggas yang berkeliaran dan tidak terurus?”
           Ditanya seperti itu, Pak Kades agak malu, karena luput dari perhatian dirinya, ”kesalahan saya Pak Bupati, Insyaallah secepatnya akan dimusyawarahkan dengan Forum Masyarakat Peduli Kesehatan dan masyarakat” jawab Pak Kades konsisten.
”Satu lagi Pak Kades, apakah masyarakat di Desa Pak Kades masih suka berombong-rombongan menjenguk orang sakit di Rumah Sakit? Dan masih biasa tidur di Rumah Sakit bergeletakan?” Tanya Bupati sangat serius.
”Maap Pak Bupati, kelalaian saya,” lagi-lagi Pak Kades konsisten dengan kekurangannya.
Ekonomi
            Tingginya derajat kesehatan masyarakat dan kesadaran besar tentang pentingnya memelihara keehatan berpengaruh besar terhadap taraf kehidupan ekonomi masyarakat, semisal, apa bila di sebuah desa ada 1.000 orang perokok dan masing-masing hanya menghabiskan 6 batang rokok seharga Rp. 3.000,00, maka sebulan masyarakat di desa tersebut menghabiskan Rp. 90.000.000,00, yang berarti setahun Rp. 1.080.000.000,00 (Satu Milyar Delapan Puluh Juta Rupiah). Belum ditambah membeli makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna atau hal-hal yang kurang berguna.
            Apa bila membeli hal-hal yang kurang berguna ditambahkan termasuk biaya berobat karena kurangnya kesadaran memelihara kesehatan, maka jumlah uang yang dikeluarkan masyarakat jauh di atas Rp. 1.500.000.000,00 (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) per tahunnya.
            Masyarakat di Desa Raharja mengetahui persis, bahwa untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dimulai dengan  meninggalkan pengeluaran uang yang dianggap kurang berguna seperti merokok dan membeli hal-hal yang kurang berguna. Hal tersebut bisa mengurangi putaran uang di Desa Raharja.
            Selain itu bangga dengan  produk sendiri yang dibuat di desa sendiri merupakan upaya peningkatan ekonomi yang strategis, sebaliknya banyak menjual produksi desa sendiri ke luar desa akan sangat berpengaruh positif terhadap peningkatan taraf ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat di Desa Raharja termasuk anak-anak bangga dengan produksi makanan, minuman dan lain-lain yang dibuat sendiri di Desa Raharja serta sudah pada menyadari bahwa kekuatan ekonomi diukur oleh uang masuk dan uang ke luar, apa bila uang masuk jauh lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran, maka secara ekonomi dapat dikatakan meningkat dan sejahtera.
            Karakter ekonomi masyarakat seperti itu tanpa disadari telah menumbuhkan kesejahteraan bagi masyarakat di Desa Raharja, apa lagi setelah terbentuk Lumbung Ekonomi Desa (LED) yang telah mampu membangun kesadaran yang tingi kepada masyarakat untuk memaksakan diri menabung sehingga lambat laun telah menjadi kebiasaan.
            Pak Bupati bangga karena Desa Raharja sudah mampu menciptakan Program LED sebagai antisipasi terhadap program Pemerintah tentang ekonomi kerakyatan yang senantiasa mengalami kegagalan, sebagai lembaga ekonomi desa, LED telah mendapat kepercayaan penuh dari Bank Jabar dan telah menjadi wadah perbankan masyarakat yang profesional—sedangkan biasanya program ekonomi kerakyatan yang digulirkan Pemerintah jauh dari sifat profesional.
            Mengingat keberhasilan Desa Raharja dalam mengembangkan LED, Bupati kemudian berjanji akan memberikan stimulan setiap tahun baik berupa dana hibah maupun subsidi bunga 1 % bagi LED yang berupaya menambah pinjaman modal kepada Bank untuk meringankan pembayaran. Program Bupati tersebut jelas disambut baik masyarakat di Desa Raharja.
            Selain hal-hal di atas, pilar dasar ekonomi adalah pemeliharaan infrastruktur. Terpeliharanya infrastruktur bisa mencegah banjir, longsor, mencegah kejadian-kejadian bencana yang diakibatkan ulah manusia dan hal tersebut akan sangat berpengaruh positif terhadap kekuatan ekonomi, sebaliknya jika terjadi bencana yang disebabkan oleh ulah tangan manusia, akan sangat berpengaruh buruk terhadap derajat ekonomi masyarakat. Karena hal di atas, infrastruktur di Desa Raharja terpelihara dengan baik melalui kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap pentingnya pemeliharaan infrastruktur.
            Setelah hal-hal di atas dilaksanakan dengan baik, baru kemudian  masyarakat di Desa Raharja mulai menghitung berapa yang didapat dari bekerja dan apa yang bisa dilakukan untuk menghasilkan uang halal. Ketauhidan, semangat, bekerja keras, kreatif, rajin, inovatif, berjuang tanpa mengenal lelah dan putus asa menjadi karakter atau ciri mandiri kekuatan ekonomi masyarakat di Desa Raharja.
Pendidikan
            Karakter ekonomi masyarakat Desa Raharja yang kuat, tangguh dan menjungjung tinggi kebersamaan dan semangat untuk membangun ekonomi masyarakat se desa berbuah kesejahteraan ekonomi. Derajat ekonomi masyarakat yang tinggi membuat kesadaran warga untuk menyekolahkan putera puteri mereka semakin kuat.
            Memang dalam berbagai program Pemerintah secara bertahap menyediakan pendidikan murah bahkan gratis, tetapi ongkos jalan anak baik untuk biaya transportasi maupun jajan serta kebutuhan ekstra lainnya jauh lebih besar dibandingkan dengan Sumbangan Biaya Pendidikan. Beberapa kalangan masyarakat yang mempunyai kekuatan ekonomi, justru memilih sekolah yang memasang tarif cukup mahal.
            Dikaitkan dengan tingkat ekonomi, bukan persoalan murah dan gratisnya, melainkan terjangkau atau tidaknya, bisa terjangkau bila mempunyai kekuatan ekonomi, walaupun gratis tapi kalau biaya transportasi dan kesehariannya tidak terjangkau, sekolah gratis akan banyak ditinggalkan oleh kalangan ekonomi lemah, kecuali Pemerintah menjamin asrama dan makan minumnya bagi yang miskin.
            Bahwa oleh karena itu, kekuatan ekonomi masyarakat memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Kondisi masyarakat di Desa Raharja yang telah mempunyai derajat ekonomi cukup tinggi, dalam menyekolahkan anak-anaknya sudah tidak terpengaruh dengan gratis atau tidaknya menyekolahkan anak, kalaupun kemudian murah dan bahkan gratis, bagi masyarakat Desa Raharja, biaya yang ada digunakan untuk menambah kualitas pendidikan putera-puterinya.
            Sekolah Dasar dibangun secara gotong royong dan diperhatikan setiap tahunnya. SD bukan hanya dijadikan sekolah umum melainkan siangnya dijadikan Sekolah Madratsah, sehingga seluruh anak SD yang ada di Desa Raharja secara otomatis menjadi murid Sekolah Madratsah. Kebersamaan dunia pendidikan umum dan keagamaan ditandai dengan kewajiban anak SD untuk mengikuti pendidikan Sekolah Madratsah. Pada beberapa tempat di desa lain, SD tidak boleh digunakan sekolah agama, akibatnya banyak anak-anak usia SD tertinggal pendidikan keagamannya.  Sedangkan bagi anak-anak di bawah usia SD, ada yang menimba ilmu di Taman Pendidikan Al Qur’an, TKA, PAUD, dan TK.
            Untuk memperhatikan dunia pendidikan di Desa Raharja, atas dasar musyawarah dengan masyarakat, Kepala Desa membentuk Forum Masyarakat Peduli Pendidikan yang bertugas untuk memantau dan memperhatikan anak-anak usia sekolah, mulai hal-hal kecil seperti pembinaan makan minumnya agar tidak mengandung bahan pengawet dan zat pewarna, pembentukan karakter anak agar mencintai produksi sendiri, drop out,  dan menghimpun dana peduli pendidikan masyarakat untuk tujuan membantu anak-anak sekolah yang kurang beruntung di Desa Raharja.
            Karena manfaat kinerja Forum Masyarakat Peduli Pendidikan yang sangat besar bagi peningkatan dunia pendidikan dengan menampilkan kemandirian pendidikan secara gotong royong, Pak Bupati menjadi sangat tertarik, ”ini! Ini! Yang dibutuhkan oleh negara. Pak Kades, saya akan siapkan dana untuk stimulan bagi pembangunan sekolah yang ada di desa ini, dan stimulan bagi Sumbangan Peduli Pendidikan, saya senang, Desa Raharja dibantu bukan karena miskin dan malas, melainkan karena berprestasi dan penuh semangat dalam bekerja keras!” Tandas Pak Bupati bangga.
Infrastruktur
            Program Infrastruktur yang pertama dilakukan oleh masyarakat di Desa Raharja adalah Program Pemeliharaan Infrastruktur yang sudah ada dengan terlebih dahulu menumbuhkembangkan pengetahuan masyarakat tentang arti penting infrastruktur bagi kehidupan dan masa depan Desa Raharja, baik untuk saat ini maupun untuk anak cucu pada masa mendatang.
            Masyarakat di Desa Raharja mengetahui persis, bahwa kalau mempunyai sawah atau kebun di pinggir jalan, bukan mengikis jalan sehingga menjadi berkurang lebarnya, melainkan memundurkan sawahnya atau pagar kebunnya sehingga jalan menjadi lebih lebar dan terpelihara. Masyarakat pun mengetahui persis, apa bila melempar rumput atau kotoran lain dari ladang atau sawahnya ke pinggir jalan akan mengakibatkan bahu jalan menjadi lebih tinggi dibandingkan jalan, sehingga berpengaruh terhadap keruksakan jalan terutama pada musim hujan yang berakibat jalan tergenangi air. Demikian pula, tidak membuat pagar rumah menjorok ke jalan umum yang mengakibatkan penyempitan jalan, sebaliknya memberikan sebagian tanahnya untuk perluasan jalan umum.
            Tanggul-tanggul sungai dipelihara dengan baik, tidak ada satu orang pun yang berani dan tidak merasa malu mendirikan bangunan atau membuat ladang sawah di atas tanggul sungai. Mereka mengetahui pasti bahwa air hujan tidak berkurang setiap tahunnya, dan kalau kondisi tanggul mengecil karena digunakan bangunan atau sawah ladang, maka akan mengakibatkan tanggul jebol yang akan merugikan banyak orang dan dirinya sendiri.
            Di Desa Raharja, mereka yang mempunyai sawah senantiasa memberikan sebagian tanahnya untuk dibuatkan parit agar pada musim hujan bisa menampung air hujan dan dapat mengurangi air bah apa bila datang sewaktu musim hujan.
            Ada itu pun satu dua orang yang tidak mengetahui akibat buruk membuang rumput ke bahu jalan, mengikis tebing jalan umum yang terletak di pinggir sawah, membuat bangunan dan bercocok tanam di atas tanggul, membuat pagar rumah menjorok ke jalan umum, bahkan berladang sawah di sungai ketika musim kering. Tetapi mereka segera menyadari perbuatan yang salah tersebut dan mengembalikan semua itu kepada semula tanpa harus mendapat ganti rugi Pemerintah karena mereka melakukan kesalahan bukan dianjurkan Pemerintah melainkan kesalahan dirinya sendiri.
            Kades Desa Raharja menerangkan kepada sang Bupati, bahwa tidak ada seorang pun warga Desa Raharja yang mencuri kayu di hutan, sebaliknya setiap tahun biasa menanam pepohonan di hutan untuk kelestarian alam, kecuali mengambil ranting-ranting yang sudah patah dan lapuk, dan tidak ada seorang pun warga Desa Raharja yang membabat hutan bakau di pinggir laut untuk dijadikan tambak dan ladang pertanian, semua dipelihara dengan baik.
            Sang Bupati sangat terharu mendengar dan melihat kesadaran warga Desa Raharja dalam melaksanakan Program Pemeliharaan Infrastruktur, sehingga sang Bupati berjanji akan memberikan stimulan kepada desa-desa yang melakukan Program Pemeliharaan Infrastruktur sebagaimana yang dilakukan Desa Raharja. Kemudian sang Bupati tersenyum karena tergambar masa depan yang lebih baik bagi anak cucu warga Desa Raharja, ”kalau seluruh desa seperti ini maka Indonesia tidak akan menangis lagi,” gumam sang Bupati.
Sumber : http://www.subang.go.id
   




Selengkapnya...


Sabtu, 26 September 2009

Selamat Hari Raya Idul Fitri1430 H.


Dibalik jeruji kasih sayang-Mu, namun bukan perangkap
Dibatas was-was antara koridor hikum dan liar
Dipeluk kasih sayang-Mu hampir aku putus asa
Ada mauku yang belum tergapai
Mohon ku dibalut cinta-Mu…
 
Terbatas langkah halalkan hidup
Terasa jauh dari kemewahan bebas
Namun aku tentram
Kembali aku pada waktu
Bertekuk lutut berkiblat
Tadi pagi, siang hari hingga malamku
Semoga kau hapus sesalku.

Dibalik jeruji kasih sayang-Mu
Kembali aku menatap dosa-dosa
Yang menjadi kemenangan jiwa.
Dosa siapa? Siapa dosa.
Ada yang mencibir dosa,
Ada yang menikmati dosa
Ada yang menyesali dosa
Ada yang menghapus dosa
Kembalikan aku pada bayiku…

Segenap Warga LDII berucap
“Taqobbalalloohu Minna Wamingkum”
Selamat Hari Raya Idul Fitri1430 H.
“Mohon Maaf Lahir dan Bathin”

   

  Selengkapnya...


Wilujeung Boboran Siam 1 Syawal 1430 H.



Balebat emas ngalebur ungu langit
Srengenge mupus siluet mangsa rumangsang
Bulan linggih sulur waktu nukamari
Gapuraning ati ciciren gerbang ampunan



  
Ibun nyangkrung dina panon
ngebrehkeun rasa karisi
Inggis ucap lir ibarat harupat
carita mawa subaha
Kuring kiwari tumamprak,
dumeda menta hampura
Sok inggis kasugit ati kapanah rasa kuciwa.

LDII Sakulawargi Nngahaurkeun
Wilujeung Boboran Siam 1 Syawal 1430 H.
“Taqobbalalloohu Minna Wamingkum”


  Selengkapnya...


Jumat, 11 September 2009

Pendidikan Anak Dimulai Sejak Usia Dini...

Semua orang tua berharap agar anak-anaknya menjadi anak yang sehat rohani dan jasmani, solih-solihat, cerdas, serta bisa berguna untuk kedua orang tua, keluarga, Bangsa dan Negara. Agar menjadi anak yang baik sesuai dengan harapan orang tua diatas, bermula dari pendidikan terhadap anak itu sendiri, menurut penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh pakar-pakar psikologi ternyata pendidikan anak dimulai dari sejak Ibu mengandung, anak yang dikandungnya sudah mulai belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sebagaimana contoh berikut:

• Suatu saat dalam sesi konsultasi, ada orang tua yang menanyakan kenapa anaknya sangat agresif, dia suka sekali bertengkar? Setelah diruntut kebelakang ternyata ketika dia sedang mengandung anak tersebut, dia sering bertengkar dengan suaminya.

• Menjelang akhir abad ke 20 ini, ditemukan riset pada janin yang diperdengarkan musik perangsang otak berupa dentingan indah musik klasik seperti Mozart, Beethoven, yang di klaim membuat anak tersebut lebih cerdas daripada yang tidak diperdengarkan musik kepadanya. Itu hanya buatan manusia. Nah bagaimana dengan firman-firman Alloh yang diperdengrkan pada janin? Ternyata hasilnya luar biasa , anak yang lahir nantinya mempunyai tingkat kecerdasan yang lengkap, mereka mempunyai IQ yang tinggi, EQ yang baik dan SQ yang kuat. Hal ini didukung dengan sebuah penelitian yang jeli dengan menggunakan alat-alat canggih.

• Dalam agama islam, saat hamil sang ibu disarankan banyak beribadah dan membaca Al-Qur’an, ditutup dengan do’a terutama untuk anak yang dikandungnya. Seperti yang dilakukan ibunya Hussein Tabataba’i anak ajaib Iran yang sudah hapal Al-Qur’an beserta maknanya ketika berumur 7 tahun. Memang hal tersebut merupakan kekuasaan Alloh dan kehendak Alloh, tetapi ketika diteliti ternyata ketika Ia masih dalam kandungan, ibunya banyak membaca Al-Qur’an dan berdo’a kemudian mengusapkan tangan kekandungannya. Pada dasarnya sama dengan sunnah Nabi, mengadzani sang jabang bayi yang baru dilahirkan. Dengan demikian input pertama yang diinstallkan kedalam memori anak adalah kalimah thoyibah sebagai pondasi keimanan yang kuat bagi anak tersebut. Sebagaimana dicontohkan dalam Al-Qur’an, ketika istrinya Imron mengandung anaknya, dia sudah mempunyai cita-cita yang mulia dan dipersiapkan sejak dini, sebagaimana tertuang dalam surat Ali Imron 35:

(ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya Aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".
Selengkapnya...


Senin, 07 September 2009

Sekilas Ramadhan

LDII Pimpinan Cabang Pamanukan, menyelenggarakan banyak kegiatan di bulan Ramadhan 1430 H. Kegiatan-kegiatan Ramadhan sudah rutin dilaksanakan setiap tahun dalam rangka meningkatkan pahala di bulan suci untuk meningkatkan derajat di surga. Selain warga LDII PC Pamanukan, masyarakat sekitarpun sangat antusias untuk mendatangi kegiatan tersebut meskipun jarak yang ditempuh menuju Masjid lumayan jauh.

Adapun acara-acara yang diselenggarakan tepatnya di Masjid Al-Muttaqiin yang beralamat di Desa Karang Mulya Kecamatan Legon Kulon ini diantaranya: Diawali dengan Sholat Isya berjamaah, dilanjutkan dengan Tadarusan dan diakhiri dengan tausiah agama, kegiatan berakhir pada pukul 21.30 WIB.

Kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap malam ke-1 sampai malam ke-20 di bulan Ramadhan. Adapun di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yaitu mulai malam ke 21 hingga malam ke-30, acaranya lebih di intensifkan lagi, yaitu dalam rangka mencari " lailatul qodar" yaitu malam yang berpangkat, malam yang mempunyai pahala lebih dari 1000 bulan, sehingga acaranya pun dikemas hingga datangnya waktu subuh.
Selengkapnya...


Sabtu, 05 September 2009

Ilmuwan Italia buat Terobosan dalam Super-Komputer

ROMA--MI: Beberapa ilmuwan dari 'University of Trento', Italia utara, Selasa (18/8), mengkonfirmasi bahwa mereka telah melakukan langkah besar ke arah pengembangan komputer kuantum super-cepat.

Semua komputer kuantum mengandalkan properti partikel sub-atom guna menyiar-pancarkan keterangan dan melakukan penghitungan dengan menggunakan berbagai unit informasi yang disebut qubit. Tidak seperti bit yang digunakan di dalam operasi komputer konvensional, yang hanya dapat mewakili satu dari dua nilai yang mungkin, qubit dapat mewakili sampai empat, sehingga memungkinkan pemakai untuk mengurangi banyak waktu di depan komputer.

Gelombang elektron yang digunakan untuk menyampaikan informasi di dalam komputer kuantum bergerak di dalam partikel yang disebut bit kuantum yang, bagaimanapun, dengan mudah dipengaruhi oleh campur-tangan dari luar. Profesor Iacopo Carusotto, seorang ahli ilmu fisika di pusat Bec-Infm yang juga mengajar di University of Trento, mengatakan, penyelesaian bagi campur tangan bit kuantum ialah mempolarisasikannya sehingga semua bit kuantum berputar pada arah yang sama.

Carusotto membandingkan teknik tersebut dengan penghapusan suara latar yang menjengkelkan yang menghalangi seseorang memusatkan perhatian. "Itu seperti memberikan irama reguler yang terus-menerus kepada sepasang maraca yang berguncang tak terkendali. Dengan cara ini, 'suara' itu menjadi dapat diterima bagi elektron, yang tidak menjadi bingung dan dapat bekerja lebih efisiensi," katanya.

Maraca, yang kadangkala disebut rumba shaker, adalah alat musik asli Puerto Rico, Kuba, Venezuela dan beberapa negara Karibia serta Amerika Latin. Maraca adalah alat perkusi sederhana, biasanya dimainkan secara berpasangan. Teknik tersebut dikembangkan oleh para peneliti di Bec-Infm Research and Development Center, laboratorium fisika di University of Trento, yang bekerja sama dengan satu tim ahli fisika internasional dari seluruh dunia. Temuan mereka disiarkan di dalam Nature Physics, jurnal ilmiah kenamaan yang memusatkan perhatian pada fisika terapan, terbitan 15 Agustus. (Ant/Xinhua-OANA/OL-06)

Selengkapnya...


Jumat, 04 September 2009

Bantuan Kemanusian LDII untuk Gempa

Musibah Gempa Bumi yang terjadi tanggal 2 September 2009 lalu yang berpusat di laut Tasikmalaya, mengingatkan kembali pada musibah gempah bumi sebelumnya seperti Aceh dan Nias, Bantul & Klaten serta Bengkulu. Kini warga sepanjang Laut Selatan mengalami musibah, mereka semua membutuhkan bantuan dari kita, kalau bukan kita siapa lagi yang membatu mereka saudara kita sebangsa dan setanah air.

Relawan LDII dari Jakarta pada hari ini tanggal 3 September 2009 akan bergabung dengan Relawan LDII dari Provinsi Jawa Barat.Tahap pertama ini Relawan LDII dari Jakarta bembawa 2 tenda Peleton, beras 5 kwintal, mie 50 dus, air mineral 20 dus.Bantuan ini akan ditempatkan pada daerah yang sangat parah mengalami musibah gempa tersebut.

Selengkapnya...


Rabu, 02 September 2009

Selamat & Sukses Kepada SBY-Boediono

Keluarga Besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengucapkan “Selamat & Sukses kepada DR.H.Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof.DR.Boediono,M.Ec. yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2009-2014. Semoga Alloh Subhaanahu Wata’ala senantiasa memberikan Petunjuk, Rahmat, Perlindungan dalam Mengemban Amanat Rakyat”. (Hormat kami Prof.DR.Ir.KH.Abdullah Syam,M.Sc: Ketua Umum LDII). Materi ucapan selamat ini juga bisa dilihat di harian JURNAL NASIONAL, pada hari Rabu 2 September 2009 ini di halaman 3.

Selengkapnya...


Selasa, 01 September 2009

PERNYATAAN PERS DPP LDII

Kejadian : Penyerangan tempat pengajian di perumahan Citra Raya, PC LDII Panongan
Hari minggu pd tgl. 30 Agustus 2009 pk. 20.00

Kejadian tersebut sangat kami sesalkan, oleh karena mencederai suasana religius dan semangat amaliah ramadhan.Kronologis : Sebelumnya ada pertemuan Kapolsek, MUI, Tokoh masyarakat setempat dianjurkan LDII menggunakan mesjid setempat. kemudian PC LDII menyurat ke DKM Mesjid Al akhuwah Citra Raya untuk digunakan pengajian tadarusan setiap malam, namun hanya dimungkinkan sekali seminggu yaitu hanya malam minggu aja,

1. Kejadian di atas, membatasi keinginan masyarakat untuk meningkatkan amalia ramadhan, khususnya dalam amalan Tadarus alqur’an, sebagai tradisi masyarakat Indonesia yang terus kita jaga dan hidup2kan sbg ummat islam dalam bulan suci Romadhon.

2. Soal Tuduhan bahwa pengajian LDII adalah mengajarkan Terorisme : Hal ini sama sekali fitnah dan merupakan tuduhan tidak berdasar. LDII itba’ terhadap fatwa MUI bahwa terorisme bukan jihad, sebab terorisme membuat keonaran, merugikan siapapun. Bahkan LDII anti terorisme. Terorisme bertentangan dengan ajaran islam. LDII komit terhadap mewujudkan kebersamaan, persatuan, keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Kami tegaskan bahwa LDII bukan teroris, ajaran yg diajarkan adalah Qur’an dan Hadits. Sebagai Ormas Islam LDII menganggap Pancasila , UUD 45 dan NKRI adalah Final u/membawa bangsa dan Indonesia mewujudkan Baldatun Toyyibatun warobbun gofur.

3. Menurut kami Tuduhan terorisme terhadap LDII sangat tidak berdasar dan ini jelas bahwa ada pihak2 yang tertentu yg ingin memecah belah umat Islam. Dan memperkeruh suasana dan semangat amaliah ibadah ummat Islam, Apalagi di bulan ramadhan seyogyanya kita berFASTABIQUL KHOIROT,Untuk itu kami himbau kepada sesama umat Islam khususnya kepada warga LDII untuk tetap sabar dan waspada serta mengedepankan semangat ukhuwah islamiyah Dan selalu ber tabayyun dalam menyelesaikan persoalan bersama.wassalamu alaikum wr.wb

Jakarta, 31 Agustus 2009

Juru bicara DPP LDII


H.M.Hidayat Nahwi Rasul

Selengkapnya...


Senin, 31 Agustus 2009

FAQ

Apa LDII Itu?

LDII adalah singkatan dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia, merupakan organisasi kemasyarakatan yang resmi dan legal yang mengikuti ketentuan UU no. 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan, serta pelaksanaannya meliputi peraturan pemerintah (PP) no. 18 tahun 1986. LDII memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Program Kerja dan Pengurus mulai dari tingkat Pusat sampai dengan tingkat Desa (Kelurahan). Keberadaan LDII sudah tercatat di Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang & Linmas), Departemen Dalam Negeri.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/77/35/lang,id

Apakah Tujuan LDII?

Sesuai Anggaran Dasar Pasal 6, LDII bertujuan untuk meningkatkan kualitas peradaban, hidup, harkat dan martabat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta turut serta dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, yang dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa guna terwujudnya masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila, yang diridhoi Alloh Subhaanahu wa ta’ala.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/79/35/lang,id


Kitab apa yang menjadi rujukan LDII untuk mempelajari Al-Qur’an?

Kitab-kitab tafsir yang menjadi rujukan LDII diantaranya adalah tafsir Jalalain, tafsir Jamal, tafsir Ibnu Katsir, tafsir At Thobari, Tafsir Departemen Agama, dan lain-lain.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/103/35/lang,id



Benarkah Bahwa Warga LDII tidak mau bermakmum kepada orang lain?

Tidak benar. Penetapan Imam sholat mengikuti tuntunan Rosululloh SAW: ”Yang berhak mengimami kaum adalah yang paling mahir di dalam membaca Al-Qur’an, jika dalam hal ini sama semua maka yang paling dahulu hijrahnya, jika dalam hal ini sama semua, maka yang paling banyak mengetahui sunnahnya, jika dalam hal ini mereka sama semua maka yang paling tua usianya”. Contoh yang nyata adalah pada saat ibadah haji. Di Makkah warga LDII sholat di belakang Imam Masjidil Harom. Di Madinah warga LDII sholat di belakang Imam Masjid Nabawi. Begitu juga di masjid-masjid lainnya.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/114/35/lang,id


Benarkah warga LDII mengaggap kafir orang luar LDII?

Tidak benar. Karena siapapun tidak memiliki wewenang untuk menyatakan kekafiran seseorang, berdasarkan dalil: ”barang siapa yang menganggap kafir saudaranya, maka kekafiran akan berbalik kepada dirinya, jika saudaranya ternyata tidak kafir”.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/120/35/lang,id


Mengapa LDII tidak pernah melakukan bantahan terhadap hujatan?

LDII mengedepankan tiga (3) prinsip ukhuwwah, yaitu: ukhuwwah Islamiyah, ukhuwwah basyariyah, dan ukhuwah wathoniah. LDII mempunyai suatu pandangan bahwa berbantah-bantahan lebih banyak madlorotnya daripada manfaatnya.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/111/35/lang,id


Benarkah warga LDII bila berjabat tangan dengan orang lain kemudian tangannya dicuci?

Tidak benar. Jika isu tersebut benar, alangkah sulitnya menjadi warga LDII karena harus mencuci tangan setiap habis berjabat tangan atau bersentuhan dengan orang yang bukan warga LDII. Kenyataannya banyak warga LDII yang merupakan kaum terpelajar dan para profesional yang setiap saat bergaul dengan banyak orang dari berbagai kalangan, serta tetap mengikuti etiket dalam pergaulan.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/117/35/lang,id


Benarkah bahwa warga LDII tidak mau sholat di masjid selain di masjid LDII?

Tidak benar. Warga LDII selalu berusaha tertib dalam menetapi sholat lima waktu, dalam rangka menetapi firman Allah: ”Jagalah waktu-waktu sholat dan sholat yang tengah (Asar)”. Untuk menetapi kewajiban sholat lima waktu tersebut, warga LDII dapat melaksanakan ibadah sholat di masjid, di musholla, atau di tempat ibadah lainnya. Adapun jika di lokasi terdekat ada masjid LDII, tentunya wajar saja jika warga LDII tersebut lebih memilih pergi ke masjid LDII. Hal tersebut semata-mata disebabkan karena di masjid LDII tersebut dapat diperoleh informasi-informasi mengenai kegiatan organisasi, sekaligus silaturohim dan menambah ilmu.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/113/35/lang,id


Benarkah LDII melaksanakan pernikahan sendiritanpa melalui KUA?

Tidak benar. Sebagai warga negara yang baik dan ta’at kepada Peraturan Pemerintah yang sah, dalam melasanakan pernikahan, warga LDII harus mengikuti Undang-undang Perkawinan, dimana perkawinan hanya sah apabila disaksikan dan dicatat oleh pejabat dari kantor Urusan Agama (KUA).
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/112/35/lang,id


Apakah di LDII ada amir atau imam?

Tidak ada. Di LDII tidak ada istilah Amir atau Imam, melainkan yang ada adalah Ketua Umum dan istilah-istilah yang lazim di sebuah organisasi. Adapun istilah amir dan imam memang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, sehingga di LDII istilah-istilah itu tetap dikaji, tetapi dalam kerangka keilmuan saja.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/115/35/lang,id


Darimana LDII mendanai kegiatannya?

Sesuai dengan ART Pasal 30, LDII mendapatkan dana dari sumbangan yang tidak mengikat, yang diperoleh dari bantuan dan/atau sumbangan yang tidak mensyaratkan sesuatu kepada LDII. Sebagian besar dana sumbangan dikumpulkan dari warga LDII sendiri (swadana). Selain dari warganya, LDII juga menerima sumbangan dalam berbagai bentuk dari Pemerintah RI, swasta maupun perorangan.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/90/35/lang,id


Benarkah masjid LDII jika dimasuki orang lain, kemudian laintainya dicuci?

Tidak Benar. Jika isu itu benar, logikanya adalah daripada harus membersihkan lantai setelah dimasuki seseorang yang bukan warga LDII, tentunya lebih baik LDII melarang siapa saja yang bukan warga LDII untuk masuk ke masjid LDII tersebut, sebab alangkah susahnya jika setiap dimasuki orang selain warga LDII kemudian harus mencuci lantai.
Kenyataannya tidak demikian. LDII tidak melarang siapa saja yang bukan warga LDII untuk masuk ke Masjid LDII dan LDII tidak mencuci lantai masjidnya yang dimasuki bukan warga LDII.
Banyak sekali masjid LDII yang terletak di pinggir jalan besar bebas dimasuki oleh siapa saja, baik untuk sekedar sholat maupun untuk mengikuti sholat Jum’at.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/116/35/lang,id


Mengapa shodaqoh dilakukan dengan cara melempar uang?

Ada beberapa cara untuk mengumpulkan shodaqoh dari warga LDII.
Pertama, diserahkan kepada dan dicatat oleh pengurus LDII.
Kedua, dimasukkan ke kotak shodaqoh.
Ketiga, dimasukkan ke kain (sarung, sajadah, sorban) yang diedarkan.
Keempat, melempar uang ke lantai, untuk kemudian dikumpulkan oleh pengurus. Mengenai metode mana yang dipilih, merupakan keputusan pengurus setempat.
Namun sebagian warga LDII menyukai cara melempar tersebut. Selain praktis, melempar uang juga dapat menumbuhkan suasana fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan) tetapi niat Karena Alloh tetap terjaga karena tidak ada yang tahu (”siapa shodaqoh berapa”).
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/99/35/lang,id


Bagaimana aktivitas pengajian di LDII?

LDII menyelenggarakan pengajian dengan aktivitas yang cukup tinggi karena Al-Qur’an dan Al-Hadits itu merupakan bahan kajian yang cukup banyak dan luas.
Di tingkat PAC umumnya diadakan pengajian 2 – 3 kali seminggu,
Di tingkat PC diadakan pengajian seminggu sekali.
Inilah yang menyebabkan tempat-tempat pengajian LDII selalu ramai dikunjungi warganya.
Sumber : http://www.ldii.or.id/content/view/106/35/lang,id

Selengkapnya...


Jumat, 28 Agustus 2009

Perangi Pornografi

Masih maraknya situs porno, membuat berbagai ormas Islam was-was. Untuk itu, ormas Islam menyatakan perang terhadap situs yang menimbulkan degradasi moral bangsa ini. Sikap tersebut mengemuka dalam Workshop Gerakan Internet Sehat di RRI Bandung, 11 Agustus kemarin.

Untuk membuktikan keseriusan ormas islam,yang diprakarsai DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Barat menggandeng Depkominfo, sebuah depatemen yang memiliki banyak peran dalam menghendtikan praktek pornografi di dunia maya.
“Kami menyatakan perang terhadap situs porno,” ujar Ketua Umum LDII Pusat, Abdullah Syam. Bukan hanya situs porno lokal, melainkan terhadap seluruh model situs yang berbau pornografi di seluruh dunia. Pemerintah, katanya bisa membantu melalui berbagai upaya, seperti dengan penutupasn akses (pemblokiran) atau pengawasan yang bisa mencegah praktek pornografi di internet.

Ia mengatakan banyak manfaat yang bisa diperoleh dari internet,namun jika itu digunakan secara sehat. “Sebaliknya ada juga negatifnya, kalau internet di gunakan dengan tidak sehat’ ucapnya.
Selain memberi pemahaman tentang bahaya situs porno, LDII juga menggelar workshop dan pelatihan untuk memeranginya. Itu guna menambah keterampilan untuk 400 peserta workshop ketika menggunakan internet secara sehat sekaligus menyampaikan informasi untuk mengakses situs-situs secara positif. “Hingga akhirnya, kami berharap mampy melakukan pemblokiran situs-situs porno.” tegasnya.

“Kami sangat mendukung gerakan internet sehat ini dab kami siap membantu,” ujar Dirjen Telematila Depkominfo, Cahyana Ahmad Jayadi. Sama seperti ormas Islam, Depkominfo menyatakan dukungannya memerangi situs porno. “Saat ini kami sudah memiliki software khusus yang bisa digunakan untuk memblokir sekitar 2 ribu situs porno buatan Indonesia yang selama ini sudah tersebar,” ujarnya.

Sedangkan kedepannya ungkap Cahyana, keseriusannya itu akan diteruskan dengan melakukan upaya pemblokiran. Menurutnya masyarkat mesti dicegah mengakses situs negatifm salah satunya melalui upaya pemblokiran situs (caf) – :Harian Radar Bandung 12 Agustus 2009

Selengkapnya...


Ber-photo bersama...

Ber-photo bersama...
Beberapa peserta Workshop GIS yang diantaranya delegasi dari DPD LDII Kab. Subang meyempatkan photo bersama seusai acara penutupan.