Jumat, 11 September 2009

Pendidikan Anak Dimulai Sejak Usia Dini...

Semua orang tua berharap agar anak-anaknya menjadi anak yang sehat rohani dan jasmani, solih-solihat, cerdas, serta bisa berguna untuk kedua orang tua, keluarga, Bangsa dan Negara. Agar menjadi anak yang baik sesuai dengan harapan orang tua diatas, bermula dari pendidikan terhadap anak itu sendiri, menurut penelitian baru-baru ini yang dilakukan oleh pakar-pakar psikologi ternyata pendidikan anak dimulai dari sejak Ibu mengandung, anak yang dikandungnya sudah mulai belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sebagaimana contoh berikut:

• Suatu saat dalam sesi konsultasi, ada orang tua yang menanyakan kenapa anaknya sangat agresif, dia suka sekali bertengkar? Setelah diruntut kebelakang ternyata ketika dia sedang mengandung anak tersebut, dia sering bertengkar dengan suaminya.

• Menjelang akhir abad ke 20 ini, ditemukan riset pada janin yang diperdengarkan musik perangsang otak berupa dentingan indah musik klasik seperti Mozart, Beethoven, yang di klaim membuat anak tersebut lebih cerdas daripada yang tidak diperdengarkan musik kepadanya. Itu hanya buatan manusia. Nah bagaimana dengan firman-firman Alloh yang diperdengrkan pada janin? Ternyata hasilnya luar biasa , anak yang lahir nantinya mempunyai tingkat kecerdasan yang lengkap, mereka mempunyai IQ yang tinggi, EQ yang baik dan SQ yang kuat. Hal ini didukung dengan sebuah penelitian yang jeli dengan menggunakan alat-alat canggih.

• Dalam agama islam, saat hamil sang ibu disarankan banyak beribadah dan membaca Al-Qur’an, ditutup dengan do’a terutama untuk anak yang dikandungnya. Seperti yang dilakukan ibunya Hussein Tabataba’i anak ajaib Iran yang sudah hapal Al-Qur’an beserta maknanya ketika berumur 7 tahun. Memang hal tersebut merupakan kekuasaan Alloh dan kehendak Alloh, tetapi ketika diteliti ternyata ketika Ia masih dalam kandungan, ibunya banyak membaca Al-Qur’an dan berdo’a kemudian mengusapkan tangan kekandungannya. Pada dasarnya sama dengan sunnah Nabi, mengadzani sang jabang bayi yang baru dilahirkan. Dengan demikian input pertama yang diinstallkan kedalam memori anak adalah kalimah thoyibah sebagai pondasi keimanan yang kuat bagi anak tersebut. Sebagaimana dicontohkan dalam Al-Qur’an, ketika istrinya Imron mengandung anaknya, dia sudah mempunyai cita-cita yang mulia dan dipersiapkan sejak dini, sebagaimana tertuang dalam surat Ali Imron 35:

(ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya Aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ber-photo bersama...

Ber-photo bersama...
Beberapa peserta Workshop GIS yang diantaranya delegasi dari DPD LDII Kab. Subang meyempatkan photo bersama seusai acara penutupan.